10 bukti Dalam Islam Tanda Besar Akhir Zaman
10 Tanda Besar Akhir Zaman
Chanel - Sungai Eufrat merupakan salah satu sungai yang memiliki ikatan sejarah kuat dengan ajaran Islam. Sungai yang menjadi sumber mata air di Anatolia, Turki, dan bermuara di Teluk Persia itu berkali-kali disebutkan dalam berbagai hadis.
Dalam sejarah Islam, Abu Hurairah mengatakan, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “ Kiamat tidak akan terjadi sampai (jika) Sungai Eufrat surut sehingga muncul gunungan emas, dimana banyak orang (yang berada di sana) berjuang untuk berebut emas tersebut, hingga kemudian mereka saling membunuh. Sembilan puluh sembilan dari seratus orang yang berjuang. Dan setiap yang terlibat (dalam perang) berkata, ‘mudah-mudahan aku orang yang selamat itu’.”
Dalam riwayat lainnya, Nabi Muhammad SAW bersabda, “ Sudah dekat suatu masa di mana sungai Eufrat akan menjadi surut airnya lalu ternampak perbendaharaan daripada emas, maka barang siapa yang hadir di situ janganlah ia mengambil sesuatu pun daripada harta itu.” (HR Bukhari Muslim).
Imam Bukhari juga meriwayatkan hadis lainnya, Rasulullah SAW bersabda, “ Segera Sungai Eufrat akan memperlihatkan kekayaan (gunung) emas, maka siapa pun yang berada pada waktu itu tidak akan dapat mengambil apa pun darinya.” Imam Abu Dawud juga meriwayatkan Hadis yang sama.
Dalam hadis tersebut, Rasulullah pernah bersabda, bahwa sungai yang mengalir di tiga negara besar, Turki, Suriah, dan Irak itu pada saatnya nanti akan menyingkapkan harta karun yang besar berupa gunung emas.
Selain itu, dalam kitab Al-Burhan fi `alamat Al-Mahdi Akhir Az-Zaman, diungkapkan bahwa keringnya sungai Eufrat merupakan saat datangnya Al-Mahdi sebagai tanda datangnya Kiamat.
Tampaknya, hadis dan riwayat tersebut mulai menjadi kenyataan. Segala fakta yang membuktikan semakin dekatnya kiamat satu per satu terungkap.
Baru-baru ini dilansir dari laman Linkedin, penelitian terbaru yang dilakukan oleh NASA dan Universitas California berhasil mengungkap fakta bahwa kiamat memang sudah dekat. Kedua lembaga itu telah meneliti sistem sungai di Timur Tengah.
“ Para ilmuwan menemukan selama tujuh tahun terakhir sejak tahun 2003, debit air sepanjang sungai Tigris dan Eufrat dari mulai Turki, Suriah, Irak dan Iran, telah kehilangan sebanyak 144 juta kilometer kubik, artinya sungai ini semakin mengering,” ujar Irvine dari ilmuwan NASA dan Universitas California, Amerika Serikat, dalam siaran pers bersama para peneliti lainnya, mengatakan sekitar 60 persen dari berkurangnya air ini adalah akibat “ pompa air yang terus menghisap air tanah.”
Tak hanya pemberitaan mengeringnya Sungai Eufrat saja, bahkan isu tentang harta karun mulai diperbincangkan di mana-mana.
Dalam sejarah Islam, Bukhari mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, " Hal tersebut dekat dengan waktu di mana Sungai Eufrat akan surut dan Harta karun emas itu pun mulai terlihat. Maka siapapun tidak diperkenankan untuk mengambilnya" .
Polemik tentang ketersediaan air dari sungai selalu mencuat di antara tiga negara yang dilaluinya. Pembangunan DAM selalu menjadi masalah bagi negara-negara ini. Pembuatan DAM di Turki mempengaruhi debit air yang mengalir di Suriah.
Bendungan raksasa Keban yang dibangun di sekitar sungai Eufrat setinggi 210 meter memotong aliran. Dengan kata lain, berhentinya pembuatan DAM di Suriah akan mempengaruhi air di Irak.
Meski belum mencapai tahap perang, tapi perdebatan tentang air masih terjadi di antara negara-negara tersebut. Banyak orang mulai khawatir, bahwa sabda Nabi Muhammad SAW akhirnya menjadi kenyataan.
Rasulullah SAW mengatakan dalam Hadis, jika Eufrat mengering maka akan ada pertempuran setelah itu.
Kekhawatiran ini kian terbukti dari banyaknya pihak yang mengungkap tanda-tanda akhir zaman terkait dengan sungai kering berakhir di Teluk Persia.
Dalam sebuah hadist di jelaskan :
عَنْ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَيْضًا قَالَ : بَيْنَمَا نَحْنُ جُلُوْسٌ عِنْدَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم ذَاتَ يَوْمٍ إِذْ طَلَعَ عَلَيْنَا رَجُلٌ شَدِيْدُ بَيَاضِ الثِّيَابِ شَدِيْدُ سَوَادِ الشَّعْرِ, لاَ يُرَى عَلَيْهِ أَثَرُ السَّفَرِ وَلاَ يَعْرِفُهُ مِنَّا أَحَدٌ, حَتَّى جَلَسَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم, فأَسْنَدَ رُكْبَتَيْهِ إِلَى رُكْبَتَيْهِ, وَوَضَعَ كَفَّيْهِ عَلَى فَخِذَيْهِ, وَ قَالَ : يَا مُحَمَّدُ أَخْبِرْنِيْ عَنِ الإِسْلاَمِ, فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم : اَلإِسْلاَمُ أَنْ تَشْهَدَ أَنْ لاَإِ لَهَ إِلاَّ اللهُ وَ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ, وَتُقِيْمُ الصَّلاَةَ, وَتُؤْتِيَ الزَّكَاةَ, وَتَصُوْمَ رَمَضَانَ, وَتَحُجَّ الْبَيْتَ إِنِ اسْتَطَعْتَ إِلَيْهِ سَبِيْلاً. قَالَ : صَدَقْتُ. فَعَجِبْنَا لَهُ يَسْئَلُهُ وَيُصَدِّقُهُ. قَالَ : فَأَخْبِرْنِيْ عَنِ الإِيْمَانِ, قَالَ : أَنْ بِاللهِ, وَمَلاَئِكَتِهِ, وَكُتُبِهِ, وَرُسُلِهِ, وَالْيَوْمِ الآخِرِ, وَ تُؤْمِنَ بِالْقَدْرِ خَيْرِهِ وَ شَرِّهِ. قَالَ : صَدَقْتَ. قَالَ : فَأَخْبِرْنِيْ عَنِ الإِحْسَانِ, قَالَ : أَنْ تَعْبُدَ اللهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ. قَالَ : فَأَخْبِرْنِيْ عَنِ السَّاعَةِ قَالَ : مَا الْمَسْؤُوْلُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنَ السَّائِلِ. قَالَ : فَأَخْبِرْنِيْ عَنْ أَمَارَاتِهَا, قَالَ : أَنْ تَلِدَ الأَمَةُ رَبَّتَهَا, وَأَنْ تَرَى الْحُفَاةَ الْعُرَاةَ الْعَالَةَ رِعَاءَ الشَّاءِ يَتَطَاوَلُوْنَ فِيْ الْبُنْيَانِ, ثم اَنْطَلَقَ, فَلَبِثْتُ مَلِيًّا, ثُمَّ قَالَ : يَا عُمَرُ, أَتَدْرِيْ مَنِ السَّائِل؟ قُلْتُ : اللهُ وَ رَسُوْلُهُ أَعْلَمُ. قَالَ : فَإِنَّهُ جِبْرِيْلُ أَتَاكُمْ يُعَلِّمُكُمْ دِيْنَكُمْ. رَوَاهُ مُسْلِمٌ
Umar bin Khaththab Radhiyallahu anhu berkata :
Suatu ketika, kami (para sahabat) duduk di dekat Rasululah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Tiba-tiba muncul kepada kami seorang lelaki mengenakan pakaian yang sangat putih dan rambutnya amat hitam. Tak terlihat padanya tanda-tanda bekas perjalanan, dan tak ada seorang pun di antara kami yang mengenalnya. Ia segera duduk di hadapan Nabi, lalu lututnya disandarkan kepada lutut Nabi dan meletakkan kedua tangannya di atas kedua paha Nabi, kemudian ia berkata : “Hai, Muhammad! Beritahukan kepadaku tentang Islam.”
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,”Islam adalah, engkau bersaksi tidak ada yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah, dan sesungguhnya Muhammad adalah Rasul Allah; menegakkan shalat; menunaikan zakat; berpuasa di bulan Ramadhan, dan engkau menunaikan haji ke Baitullah, jika engkau telah mampu melakukannya,” lelaki itu berkata,”Engkau benar,” maka kami heran, ia yang bertanya ia pula yang membenarkannya.
Kemudian ia bertanya lagi: “Beritahukan kepadaku tentang Iman”.
Nabi menjawab,”Iman adalah, engkau beriman kepada Allah; malaikatNya; kitab-kitabNya; para RasulNya; hari Akhir, dan beriman kepada takdir Allah yang baik dan yang buruk,” ia berkata, “Engkau benar.”
Dia bertanya lagi: “Beritahukan kepadaku tentang ihsan”.
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,”Hendaklah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihatNya. Kalaupun engkau tidak melihatNya, sesungguhnya Dia melihatmu.”
Lelaki itu berkata lagi : “Beritahukan kepadaku kapan terjadi Kiamat?”
Nabi menjawab,”Yang ditanya tidaklah lebih tahu daripada yang bertanya.”
Dia pun bertanya lagi : “Beritahukan kepadaku tentang tanda-tandanya!”
Nabi menjawab,”Jika seorang budak wanita telah melahirkan tuannya; jika engkau melihat orang yang bertelanjang kaki, tanpa memakai baju (miskin papa) serta pengembala kambing telah saling berlomba dalam mendirikan bangunan megah yang menjulang tinggi.”
Kemudian lelaki tersebut segera pergi. Aku pun terdiam, sehingga Nabi bertanya kepadaku : “Wahai, Umar! Tahukah engkau, siapa yang bertanya tadi?”
Aku menjawab,”Allah dan RasulNya lebih mengetahui,” Beliau bersabda,”Dia adalah Jibril yang mengajarkan kalian tentang agama kalian.” [HR Muslim, no. 8]
Suatu ketika, kami (para sahabat) duduk di dekat Rasululah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Tiba-tiba muncul kepada kami seorang lelaki mengenakan pakaian yang sangat putih dan rambutnya amat hitam. Tak terlihat padanya tanda-tanda bekas perjalanan, dan tak ada seorang pun di antara kami yang mengenalnya. Ia segera duduk di hadapan Nabi, lalu lututnya disandarkan kepada lutut Nabi dan meletakkan kedua tangannya di atas kedua paha Nabi, kemudian ia berkata : “Hai, Muhammad! Beritahukan kepadaku tentang Islam.”
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,”Islam adalah, engkau bersaksi tidak ada yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah, dan sesungguhnya Muhammad adalah Rasul Allah; menegakkan shalat; menunaikan zakat; berpuasa di bulan Ramadhan, dan engkau menunaikan haji ke Baitullah, jika engkau telah mampu melakukannya,” lelaki itu berkata,”Engkau benar,” maka kami heran, ia yang bertanya ia pula yang membenarkannya.
Kemudian ia bertanya lagi: “Beritahukan kepadaku tentang Iman”.
Nabi menjawab,”Iman adalah, engkau beriman kepada Allah; malaikatNya; kitab-kitabNya; para RasulNya; hari Akhir, dan beriman kepada takdir Allah yang baik dan yang buruk,” ia berkata, “Engkau benar.”
Dia bertanya lagi: “Beritahukan kepadaku tentang ihsan”.
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,”Hendaklah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihatNya. Kalaupun engkau tidak melihatNya, sesungguhnya Dia melihatmu.”
Lelaki itu berkata lagi : “Beritahukan kepadaku kapan terjadi Kiamat?”
Nabi menjawab,”Yang ditanya tidaklah lebih tahu daripada yang bertanya.”
Dia pun bertanya lagi : “Beritahukan kepadaku tentang tanda-tandanya!”
Nabi menjawab,”Jika seorang budak wanita telah melahirkan tuannya; jika engkau melihat orang yang bertelanjang kaki, tanpa memakai baju (miskin papa) serta pengembala kambing telah saling berlomba dalam mendirikan bangunan megah yang menjulang tinggi.”
Kemudian lelaki tersebut segera pergi. Aku pun terdiam, sehingga Nabi bertanya kepadaku : “Wahai, Umar! Tahukah engkau, siapa yang bertanya tadi?”
Aku menjawab,”Allah dan RasulNya lebih mengetahui,” Beliau bersabda,”Dia adalah Jibril yang mengajarkan kalian tentang agama kalian.” [HR Muslim, no. 8]
Dalam Hadist ini kita bisa mengetahui bahwa Jibril telah di utus khusus oleh Allah untuk mengajarkan kepada umat Nabi Muhammad mengenai inti dari ajaran Agama Islam, yaitu Rukun Islam, Rukun Iman, Ihsan dan juga Tanda-Tanda Akhir Zaman. Oleh karena itu menjadi hal yang tidak kalah penting bagi kita untuk mempelajari dan memahami tanda-tanda akhir zaman sehingga kita mampu mempersiapkan diri kita dalam menghadapinya.
Maka dari itu Insya Allah kita akan mencoba membahas satu persatu di mulai dari jawaban Rasulullah SAW mengenai pertanyaan Jibril di hadist tersebut, Rasulullah SAW mengatakan bahwa ada dua tanda sebelum kiamat terjadi yaitu :
1. Jika seorang budak wanita telah melahirkan tuannya
Penjelasan : Yang dimaksudkan dari hadist ini adalah para ibu yang telah melahirkan anak-anaknya, namun anak-anaknya berlaku layaknya seorang majikan kepada budaknya, berani memerintah orang tuanya bahkan berani berlaku tidak hormat dan mengeluarkan kata-kata yang kasar. Apakah di zaman ini belum muncul tanda ini? atau malah sudah banyak di sekeliling kita?!
2. Jika engkau melihat orang yang bertelanjang kaki, tanpa memakai baju (miskin) serta pengembala kambing telah saling berlomba dalam mendirikan bangunan megah yang menjulang tinggi.
Penjelasan : Yang dimaksudkan dari hadist ini menurut para ahli hadist adalah para penduduk jazirah Arab yang sebelum minyak bumi di temukan adalah orang-orang yang miskin dan pekerjaan rata-rata penduduk saat itu adalah sebagai penggembala, namun disaat minyak bumi di temukan maka mereka berubah menjadi orang yang teramat berkuasa di muka bumi dan telah berlomba-lomba mendirikan bangunan yang menjulang tinggi ke langit. Saat ini bangunan tertinggi di dunia terdapat di negara Dubai dengan nama "Buruj Khalifa" yang mencapai ketinggian 829 Meter.
Maka dari itu Insya Allah kita akan mencoba membahas satu persatu di mulai dari jawaban Rasulullah SAW mengenai pertanyaan Jibril di hadist tersebut, Rasulullah SAW mengatakan bahwa ada dua tanda sebelum kiamat terjadi yaitu :
1. Jika seorang budak wanita telah melahirkan tuannya
Penjelasan : Yang dimaksudkan dari hadist ini adalah para ibu yang telah melahirkan anak-anaknya, namun anak-anaknya berlaku layaknya seorang majikan kepada budaknya, berani memerintah orang tuanya bahkan berani berlaku tidak hormat dan mengeluarkan kata-kata yang kasar. Apakah di zaman ini belum muncul tanda ini? atau malah sudah banyak di sekeliling kita?!
2. Jika engkau melihat orang yang bertelanjang kaki, tanpa memakai baju (miskin) serta pengembala kambing telah saling berlomba dalam mendirikan bangunan megah yang menjulang tinggi.
Penjelasan : Yang dimaksudkan dari hadist ini menurut para ahli hadist adalah para penduduk jazirah Arab yang sebelum minyak bumi di temukan adalah orang-orang yang miskin dan pekerjaan rata-rata penduduk saat itu adalah sebagai penggembala, namun disaat minyak bumi di temukan maka mereka berubah menjadi orang yang teramat berkuasa di muka bumi dan telah berlomba-lomba mendirikan bangunan yang menjulang tinggi ke langit. Saat ini bangunan tertinggi di dunia terdapat di negara Dubai dengan nama "Buruj Khalifa" yang mencapai ketinggian 829 Meter.
![]() |
Tinggi Buruj Khalifa |
Namun, pada saat ini Arab Saudi sedang membuat mega proyek yang Insya Allah akan rampung pada tahun 2018, mega proyek sebuah bangunan yang akan mengalahkan ketinggian Buruj Khalifa di Dubai, yang di perkirakan tingginya 1-1,2 Km.
Bangunan yang menjadi tandingan Buruj Khalifa. maka dengan ini akan ada satu lagi bangunan tertinggi di dunia dan itu juga di bangun di jazirah Arab.
Sudah nampak kah tanda akhir zaman ini?!
Apa yang ada di atas itu hanyalah sebagian tanda-tanda yang akan menandakan datangnya tanda-tanda yang lebih besar lagi , Lalu apakah tanda besar yang lainnya lagi? Insya Allah akan kita bahas sesaat lagi.
Bangunan yang menjadi tandingan Buruj Khalifa. maka dengan ini akan ada satu lagi bangunan tertinggi di dunia dan itu juga di bangun di jazirah Arab.
Sudah nampak kah tanda akhir zaman ini?!
Apa yang ada di atas itu hanyalah sebagian tanda-tanda yang akan menandakan datangnya tanda-tanda yang lebih besar lagi , Lalu apakah tanda besar yang lainnya lagi? Insya Allah akan kita bahas sesaat lagi.
Sebelum kita membahas mengenai Akhir Zaman dan Tanda-Tandanya, marilah kita mundur sedikit agak jauh ke hadist Rasulullah SAW mengenai Fase yang akan di hadapi umat manusia.
“Akan datang kepada kalian masa kenabian, dan atas kehendak Allah masa itu akan datang. Kemudian, Allah akan menghapusnya, jika Ia berkehendak menghapusnya. Setelah itu, akan datang masa Kekhilafahan ‘ala Minhaaj al-Nubuwwah; dan atas kehendak Allah masa itu akan datang. Lalu, Allah menghapusnya jika Ia berkehendak menghapusnya. Setelah itu, akan datang kepada kalian, masa raja menggigit (raja yang dzalim), dan atas kehendak Allah masa itu akan datang. Lalu, Allah menghapusnya, jika Ia berkehendak menghapusnya. Setelah itu, akan datang masa raja diktator (pemaksa); dan atas kehendak Allah masa itu akan datang; lalu Allah akan menghapusnya jika berkehendak menghapusnya. Kemudian, datanglah masa Khilafah ‘ala Minhaaj al-Nubuwwah (Khilafah yang berjalan di atas kenabian). Setelah itu, Beliau diam”. [HR. Imam Ahmad]
Hadis diatas diriwayatkan Ahmad, 4/273, dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam Ash-Shahihah no. 5)
“Akan datang kepada kalian masa kenabian, dan atas kehendak Allah masa itu akan datang. Kemudian, Allah akan menghapusnya, jika Ia berkehendak menghapusnya. Setelah itu, akan datang masa Kekhilafahan ‘ala Minhaaj al-Nubuwwah; dan atas kehendak Allah masa itu akan datang. Lalu, Allah menghapusnya jika Ia berkehendak menghapusnya. Setelah itu, akan datang kepada kalian, masa raja menggigit (raja yang dzalim), dan atas kehendak Allah masa itu akan datang. Lalu, Allah menghapusnya, jika Ia berkehendak menghapusnya. Setelah itu, akan datang masa raja diktator (pemaksa); dan atas kehendak Allah masa itu akan datang; lalu Allah akan menghapusnya jika berkehendak menghapusnya. Kemudian, datanglah masa Khilafah ‘ala Minhaaj al-Nubuwwah (Khilafah yang berjalan di atas kenabian). Setelah itu, Beliau diam”. [HR. Imam Ahmad]
Hadis diatas diriwayatkan Ahmad, 4/273, dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam Ash-Shahihah no. 5)
![]() |
Fase Akhir Zaman |
Dengan adanya hadist diatas makan kita menemukan urutan kehidupan umat manusia adalah sebagai berikut :
- Fase Kenabian
- Fase Kekhilafahan ala Minhaaj al-Nubuwwah “khulafaur rasyidin”
- Fase Kerajaan
- Fase raja diktator (Mulkan jabbriyyan)
- Akan datangan kembali fase kekhilafahan ‘ala Minhaaj al-Nubuwwah (Khilafah yang berjalan di atas kenabian)
Mari kita bahas satu persatu urutan periode tersebut.
Fase Kenabian
Pada Zaman ini adalah zaman dimana Rasulullah SAW hidup dan memimpin pemerintahan umat Islam. pada zaman ini kita dapat membagi menjadi dua periode, yaitu pada periode awal dakwah Rasulullah SAW di Makkah selama tiga belas tahun dan sepuluh tahun pada periode Madinah. Setelah selesai segala urusan di dunia maka Allah mewafatkan Rasulullah SAW di Madinah dan di kuburkan di Baqi pada hari senin 12 Rabiul Awwal dan pada saat ini pulalah para ahli hadist bersepakat bahwa wafatnya Rasulullah juga sebagai penutup fase kenabian. maka selanjutnya masuklah ke fase berikutnya yaitu :
Pada Zaman ini adalah zaman dimana Rasulullah SAW hidup dan memimpin pemerintahan umat Islam. pada zaman ini kita dapat membagi menjadi dua periode, yaitu pada periode awal dakwah Rasulullah SAW di Makkah selama tiga belas tahun dan sepuluh tahun pada periode Madinah. Setelah selesai segala urusan di dunia maka Allah mewafatkan Rasulullah SAW di Madinah dan di kuburkan di Baqi pada hari senin 12 Rabiul Awwal dan pada saat ini pulalah para ahli hadist bersepakat bahwa wafatnya Rasulullah juga sebagai penutup fase kenabian. maka selanjutnya masuklah ke fase berikutnya yaitu :
Fase Kekhilafahan
Pada masa ini kita mungkin akan lebih mengenal dengan sebutan para Khulafaur Rasyiddin, yaitu para sahabat Rasulullah yang melanjutkan roda pemerintahan di Madinah setelah wafatnya Rasulullah SAW. Para Sahabat itu adalah :
ini adalah seburuk-buruknya zaman yang pernah di temui Umat Islam sepanjang perjalanan Umat Islam di muka bumi, sampai-sampai Rasulullah SAW mengungkapkan perasaannya di dalam hadistnya mengenai para pemuda dan manusia Akhir Zaman sebagai berikut :
- Khalifaturasulillah Abu Bakar Shiddiq Ra [632 - 634 M]
- Amirul Mu'minin Umar bin Khattab Ra [634 - 644 M]
- Amirul Mu'minin Usman bin Affan Ra [644-655 M]
- Amirul Mu'minin Ali bin Abu Thalib Ra [655-671]
Setelah wafatnya Ali bin Abu Thalib karena terbunuh. Pada saat beliau tengah mengajak para umat Islam melaksanakan Sholat Subuh, beliau di hadang oleh Ibnu Muljam dengan dibantu oleh Wardan dan Syabib yang juga merupakan para Khawarij (Orang yang keluar dari barisan Ali). Maka dengan terbunuhnya Ali bin Abu Thalib fase kekhilafahan telah berakhir, walaupun kekhilafahan sempat di jabat oleh putra Ali bin Abu Thalib yang bernama Hassan bin Ali bin Abu Thalib namun hanya selama enam bulan saja, karena setelah itu Hassan bin Ali yang ingin mempersatukan Umat Islam kembali di bawah satu pemerintahan membai'at Muawiyah bin Abu Sufyan sehingga bermulalah fase selanjutnya yang akan melahirkan pemerintahan yang menurunkkan kepemimpinan kepada garis keluarganya yaitu :
Fase Kerajaan
Pada masa ini umat Islam sudah berganti sistem pemerintahan yang tadinya kekhilafahan menjadi sitem monarki yang memberikan jabatan khalifah kepada para keturunannya, namun pada masa ini Umat Islam masih berada di bawah satu kepemimpinan walaupun nantinya akan lahir kerajaan-kerajaan kecil di bawah kerajaan para Khalifah. Adapun setelah Hassan bin Ali bin Abu Thalib memberikan kekuasaannya kepada Muawiyah bin Abu Sufyan maka lahirlah Dinasty Ummayah yang mengawali masa Kerajaan dan setelahnya dilanjutkan dengan Dinasty Abbasiyah dan kemudian Dinasty Utsmaniah. Kerajaan-kerajaan ini selama berabad-abad telah menorehkan tinta emas di dalam sejarah Umat Islam dan berhasil membawa Umat Islam menuju abad kejayaan hingga pada masa Dinasty Utsmaniah Umat Islam sudah berhasil menguasai tiga benua yaitu Asia, Afrika dan Eropa. Namun dimana ada awalan pasti ada akhiran, di saat Umat Islam tengah berbangga-bangga dengan kejayaannya dan kegemilangannya. Tiba-tiba Eropa mengalami zaman pembaharu yang kita kenal dengan sebutan Revolusi Industri, setelah itu Umat Islam mengalami kebekuan berfikir karena pada saat itu terjadi banyak kesalahan pada pemahaman Umat Islam menganai hal yang boleh dan tidak boleh di ambil dari orang-orang Kafir. Mereka menutup diri dengan teknologi yang merupakan buatan orang Kafir dan justru malah mengadopsi undang-undang dan sistem pemerintahan Kafir. Inilah tanda sebuah negara hanya tinggal menunggu kehancurannya. Setelah itu terjadi pemberontakan dan pengkhianatan di wilayah Dinasty Utsmaniah yang membuat posisi Utsmaniah semakin jauh merosot, ditambah lagi dengan terseretnya Dinasty Utsmani pada PD I, maka dengan itu Utsmani semakin berada di ujung tombak, apalagi akhir peperangan ternyata mencatat bahwa Turki yang saat itu berkoalisi denga Jerman ternyata berhasil di kalahkan oleh tentara sekutu, setelah itu wilayah Umat Islam di bagi-bagi menurut perjanjian Sykes-Pycot dan akhirnya pada tanggal 3 Maret 1924 secara resmi Dinasty Utsmani di runtuhkan secara total, sedangkan Sultan Abdul Hamid II di usir dari tahtanya. maka dengan begitu para ahli sejarah dan ahli hadist bersepakat bahwa ini adalah akhir dari Fase Kerajaan dan bermulalah Fase setelahnya yaitu :
Fase Pemimpin Diktator
INILAH babak keempat era akhir zaman yang sudah disebutkan oleh Nabi Muhammad SAW. Yaitu kehidupan di bawah kepemimpinan Mulkan Jabriyyan alias para penguasa yang memaksakan kehendak atau para diktator. Babak ini diawali dengan berakhirnya babak ketiga yaitu babak kepemimpinan Mulkan Aadhdhon atau para pemimpin yang menggigit. Yang dimaksud dengan para pemimpin yang menggigit ialah para khalifah Islam yang memimpin khilafah Islamiyyah sejak Kerajaan Daulat Umayyah lalu Daulat Abbasiyyah kemudian Kesultanan Turki Usmani yang dalam literatur Barat Eropa disebut The Ottoman Empire. Total masa berlangsungnya babak ketiga mencapai kurang lebih empat belas abad.
Ketika masih hidup di babak ketiga umat Islam memiliki para pemimpin yang dijuluki para khalifah namun dalam mekanisme suksesinya menggunakan pola kerajaan yang mewarisi kepemimpinan berdasarkan garis keturunan keluarga. Atau sistem oligarkhi. Namun para raja tersebut masih ”menggigit Al-Qur’an dan As-Sunnah” sehingga Nabi menjuluki mereka sebagai para Mulkan Aadhdhon atau Raja-raja yang Menggigit. Berbeda dengan babak sebelumnya yaitu babak kepemimpinan Khulafa Ar-Rasyidin yang ”menggenggam Al-Qur’an dan As-Sunnah”, maka ibarat mendaki bukit tentu lebih pasti dan aman menggenggam tali sampai puncak bukit daripada menggigitnya.
Oleh karenanya kita dapati pada babak ketiga terkadang ada ditemukan khalifah yang adil-bijaksana seperti Umar bin Abdul Aziz, namun pada babak yang sama ada juga yang berwatak kejam seperti Abul Baqa’ Al-Qaim Biamrillah di Mesir.
Betapapun banyaknya catatan atas babak ketiga, namun pada babak tersebut umat Islam masih memiliki sistem khilafah sebagai tatanan formal kehidupan bernegara. Hukum yang diberlakukan masih hukum Allah. Sedangkan sesudah itu umat bukan saja hidup di bawah kepemimpinan para Mulkan Jabriyyan yang merupakan para diktator bermasalah secara personal, tetapi juga bermasalah secara sistem.
“Akan ada di akhir zaman suatu kaum yang usianya muda, dan pemahamannya dangkal, mereka mengucapkan perkataan manusia yang paling baik (Rasulullah), mereka lepas dari Islam sebagaimana lepasnya anak panah dari busurnya, iman mereka tidak sampai ke tenggorokan.” (HR Bukhari)
Di dalam hadist di atas Rasulullah menunjukan begitu buruknya Zaman yang dihadapi sampai-sampai begitu mudah para Umatnya melepaskan Agamanya dan bahkan Imannya tidak sampai pada tenggorokannya. Zaman yang dikatakan buruk inilah dimana kita hidup saat ini! Zaman dimana Umat Islam di uji dengan berbagai macam ujian yang berat sehingga banyak dari Umat Nabi Muhammad yang murtad. Dalam beberapa kasus justru malah pernah seseorang pindah Agama hanya karena diberikan Sembako gratis. Na'udzubillah! Semoga kita terlindung dari hal yang sedemikian.
Namun walaupun berat zaman yang akan kita hadapi ini, Allah SWT memberikan kabar gembira kepada kita mengenai kemenangan dan ke jayaan, pergantian Fase setelah dalam keadaan ketakutan menjadi aman sentausa, itulah zaman dimana kita akan masuk pada Fase terakhir yaitu :
Fase Kekhilafah
Fase Kekhilafah
sumber dream.co.id
Tidak ada komentar: